Senin, 10 November 2014

Dayak Iban

Adapun bagi Dayak Iban, kepala suku beserta keturunanya ditato dengan motif sesuatu yang hidup di angkasa. Selain motifnya terpilih, cara pengerjaan tato untuk kaum bangsawan biasanya lebih halus dan sangat detail dibandingkan tato untuk golongan menengah ( panyen ).


Disamping ketiga sub suku Dayak di atas sebenarnya masih ada motif tato lainnya yang antara lain motif tato yang berkaitan dengan kebiasaan mengayau (Memenggal kepala) dalam satu peperangan. Tapi karena kebiasaan mengayau ini sudah tidak lagi dilakukan maka motif-motif seperti ini hampir tak pernah lagi di pakai. Dan atau tradisi tato bagi suku Dayak yang bermukim di perbatasan Kalimantan - Serawak, mereka menato jari-jari tangan mereka sebagai ciri bahwa suku tersebut ahli dalam hal pengobatan. Maka jika anda melihat banyak tato di sekitar tangan mereka maka itu bisa dipastikan bahwa yang bersangkutan sangat ahli dalam hal pengobatan.

Dayak Kenyah dan Dayak Kayan

Bagi kedua sub suku ini banyaknya tato yang ada di tubuh mereka adalah berbanding lurus dengan seberapa jauh dan seringnya mereka mengembara. Dan karena setiap kampung memiliki motif tato yang beragam maka bila banyaknya motif ragam tato yang menempel di tubuh mereka itu artinya yang bersangkutan telah mengembara cukup jauh. Pengembaraan yang dilakukan oleh suku ini biasanya dilakukan dengan berjalan kaki dan dalam waktu yang bisa berbulan-bulan karena mengingat jauhnya jarak antar kampung yang ada di wilayah Kalimantan. Sedangkan Di kalangan masyarakat dayak Kenyah, motif yang lazim untuk kalangan bangsawan (paren ) adalah burung enggang yakni burung endemik Kalimantan yang dikeramatkan.
Pada suku Kayan tidak hanya laki-laki yang bisa memiliki tato tapi perempuan pun lazim memilikinya di tubuh mereka. Tapi berbeda dengan laki-laki yang biasanya harus mengembara terlebih dahulu dan tato adalah sebagai bentuk penghargaan atas apa yang telah dilakukannya, maka pada tubuh perempuan (Biasanya di kaki, paha, atau tangan) suku Dayak Kayan tato ini lebih bermotif religius, ada tiga macam tato yang biasanya disandang perempuan suku Kayan, antara lain tedak kassa, yakni meliputi seluruh kaki dan dipakai setelah dewasa. Tedak usuu, tato yang dibuat pada seluruh tangan dan tedak hapii pada seluruh paha.


Sementara di suku Dayak Kenyah, pembuatan tato pada perempuan dimulai pada umur 16 tahun atau setelah haid pertama. Untuk pembuatan tato bagi perempuan, dilakukan dengan upacara adat disebuah rumah khusus. Selama pembuatan tato, semua pria tidak boleh keluar rumah. Selain itu seluruh keluarga juga diwajibkan menjalani berbagai pantangan untuk menghindari bencana bagi wanita yang sedang di tato maupun keluarganya.
Bagi perempuan Dayak memiliki tato dibagian paha status sosialnya sangat tinggi dan biasanya dilengkapi gelang di bagian bawah betis. Tato sangat jarang ditemukan di bagian lutut. Meski demikian ada juga tato di bagia lutut pada lelaki dan perempuan yang biasanya dibuat pada bagian akhir pembuatan tato dibadan. Tato yang dibuat diatas lutut dan melingkar hingga ke betis menyerupai ular, sebenarnya anjing jadi jadian atau disebut tuang buvong asu.

Seni Tato Mentawai

Bagi suku Mentawai, tato merupakan bentuk ekspresi seni dan juga perlambang status sosial dalam masyarakat. Selain itu, tato dapat pula dianggap sebagai pakaian abadi yang akan dibawa mati. Disebut pakaian sebab tato khas Mentawai di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat memang biasanya memenuhi sekujur tubuh, mulai dari kepala hingga ke kaki. Bahkan konon orang Mentawai menato tubuh mereka agar kelak setelah meninggal, mereka dapat saling mengenali leluhur mereka.

Seperti halnya seni tato tradisional lainnya, proses pembuatan tato Mentawai dilakukan dengan alat tradisional, motif tertentu yang tidak mengalami banyak perkembangan sebab memang sudah menjadi simbol khusus atau identitas budaya. Tubuh yang akan ditato terlebih dulu digambari motif menggunakan lidi. Motif garis-garis yang merupakan motif khas tato Mentawai tidak sembarang ditorehkan melainkan mengikuti rumusan jarak tertentu. Biasanya sistem pengaturan jarak ini memanfaatkan jari, misal satu jari, dua, atau seterusnya.


digambar kemudian ditusuk dengan jarum bertangkai kayu. Jarum biasanya menggunakan tulang hewan atau kayu karai yang diruncingkan. Tangkai kayu berjarum itu kemudian dipukul pelan-pelan dengan kayu pemukul agar zat pewarna masuk ke dalam lapisan kulit. Zat pewarna tato yang digunakan terbuat dari campuran warna alami, yaitu terbuat dari tebu dan arang tempurung kelapa. Pembuatan tato dimulai dari telapak tangan, tangan, kaki lalu tubuh. Bagian tubuh yang baru ditato biasanya akan bengkak dan berdarah selama beberapa hari.

Selain motif garis, terdapat motif tato lainnya yang dibuat mengikuti sejumlah aturan tertentu, biasanya dibedakan berdasarkan asal kampung atau klan. Hal ini sehubungan dengan fungsi tato sebagai identitas dan jati diri suku Mentawai. Motif juga menggambarkan jati diri dan status sosial atau profesi seseorang. Tato seorang tetua adat (sikerei) akan berbeda dengan tato yang berprofesi sebagai pemburu. Pemburu akan ditato dengan gambar binatang tangkapannya, seperti burung, babi, kera, rusa, atau buaya. Sementara sikerei biasanya memiliki tato bintang sibalu-balu di tubuhnya. Menurut hasil penelitian Ady Rosa, dosen Seni Rupa Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, tato bagi suku Mentawai juga merupakan simbol keseimbangan alam dan keindahan. Benda-benda seperti batu, hewan dan tumbuhan juga diabadikan di tubuh mereka dalam bentuk tato.

Tato suku Mentawai disebut dengan istilah titi, sedangkan orang yang pandai menato disebut sipatiti atau sipaniti. Tidak semua orang dapat menjadi sipatiti atau sipaniti. Biasanya sipatiti atau sipaniti diberi seekor babi atau beberapa ekor ayam sebagai balas jasa bagi seni rajah yang berhasil mereka kerjakan.

Proses pembuatan tato pun tidak boleh sembarangan melainkan mengikuti sejumlah prosedur adat yang mereka percayai dan memakan waktu yang lama. Tahap persiapannya saja bisa sampai berbulan-bulan. Sejumlah upacara dan pantangan (punen) harus dilewati atau dilakukan sebelum proses tato dilakukan. Melewati tahapan tersebut pun bukanlah hal yang mudah, sekalipun bagi orang suku Mentawai sendiri. Ritual upacara akan dipimpin oleh sikerei (dukun adat Mentawai). Tuan rumah perlu pula mengadakan pesta dengan menyembelih babi dan ayam. Biaya yang disiapkan untuk upacara membuat tato ini terbilang cukup mahal sebab dapat menghabiskan jutaan rupiah.

 Mentawai terancam punah; hanya sebagian kecil saja suku Mentawai yang masih menato tubuh mereka. Padahal pada zaman dahulu, tato merupakan seni rajah tubuh yang populer dan “dikenakan” baik bagi bagi laki-laki maupun perempuan Mentawai. Beberapa suku Mentawai yang masih mempraktekkan seni tato tubuh dapat ditemui di pedalaman Pulau Siberut, seperti di Desa Madobak, Ugai, dan Matotonan.

Ancaman punahnya seni tato ini diakibatkan oleh beberapa faktor. Selain karena perkembangan zaman dan masuknya ajaran agama ke kelompok suku Mentawai yang dulunya animisme, tato Mentawai pernah pula melewati masa pemusnahan lewat peratuhan pemerintah sekitar tahun 1980. Ratusan motif tato khas Mentawai yang pernah dilukiskan di tubuh penduduk asli Mentawai pun tidak sempat terdokumentasikan.

Hal tersebut sungguh sangat disayangkan. Ady Rosa, dosen Seni Rupa Universitas Negeri Padang yang telah lebih dari 10 tahun meneliti tato menyimpulkan bahwa tato Mentawai adalah seni rajah tubuh yang tertua di dunia. Berdasarkan penelitian yang ia lakukan, Ady menemukan bahwa tato Mentawai bahkan lebih tua usianya daripada tato Mesir. Encyclopaedia Britannica mencatat bahwa tato tertua ditemukan pada mumi di Mesir (1300 SM). Sementara, orang suku Mentawai sudah menato badan mereka sejak kedatangan mereka ke pantai barat Sumatera pada Zaman Logam (1500 SM-500 SM).

Konon, orang Mentawai adalah suku bangsa protomelayu yang datang dari Yunan, kemudian berbaur dengan budaya dongson di Vietnam. Mereka berlayar ke Samudra Pasifik dan Selandia Baru hingga sampai di pantai Barat Sumatera. Terlebih lagi ditemukan kemiripan tato Mentawai dengan tato hasil seni budaya dongson di Vietnam. Selain itu, motif tato serupa ditemukan juga pada beberapa suku di Hawaii, Kepulauan Marquesas, suku Rapa Nui di Kepulauan Easter, serta suku Maori di Selandia Baru.

Tato Tertua Diduga Berasal dari Suku Mentawai

Seni rajah tubuh atau seni tato di dunia diduga berasal dari wilayah Indonesia, tepatnya dari tradisi suku Mentawai, Sumatera Barat. Inilah hal menarik lainnya dari Kepulauan Mentawai, yang selama ini juga termahsyur dengan pantai cantik dan ombak laut favorit para surfer dunia.

Menurut penelitian, suku Mentawai sudah menjalani tradisi merajah tubuh sejak awal kedatangan mereka di pantai barat Sumatera pada tahun 1500 SM – 500 SM. Sementara, bangsa Mesir, yang seringkali diduga sebagai pembuat tato tertua di dunia baru memulai tradisi tato pada tahun 1300 SM.

Tato, atau istilahnya dalam suku Mentawai yakni‘titi’ memiliki berbagai fungsi, salah satunya adalah sebagai simbol kesimbangan alam. Bagi suku Mentawai semua objek di alam termasuk hewan, tumbuhan, bahkan batu dipercaya memiliki jiwanya masing-masing. Maka objek-objek tersebut harus diabadikan di tubuh mereka. Selain itu tato juga menunjukkan identitas dan status sosial. Pemburu, misalnya, memiliki tato dengan ciri tersendiri yang berbeda dengan dukun, dan sebagainya. Namun ciri-ciri tersebut dapat dikreasikan sendiri sesuai keinginan sebagai bentuk seni.

Suku Mentawai menato tubuhnya sebanyak tiga tahap dalam hidupnya, yakni pada masa pubertas yakni usia 11-12 tahun, masa remaja akhir atau sekitar usia 18-19 tahun, dan masa dewasa. Pembuatan tato juga tidak asal-asalan. Diperlukan diskusi khusus antara para tetua dan kepala suku untuk menentukan hari dan bulan terbaik untuk menato serta penyelenggaraan upacara ritual.

Pembuatan tato pada Suku Mentawai menggunakan bahan-bahan tradisional, seperti kayu karai yang diruncingkan ujungnya serta pewarna yang terbuat dari campuran daun pisang dan arang tempurung kelapa. Sementara orang yang menato atau si tattoo artist disebut ‘Sipatiti’. Seorang sipatiti dibayar dengan seekor babi untuk jasa pembuatan tatonya.

Seni tato Mentawai memang diduga sebagai yang tertua di dunia, namun bukan berarti seluruh bentuk tato di dunia berasal dari suku Mentawai. Suku Dayak di Kalimantan dan suku Apache di Amerika juga sudah menjalani tradisi rajah tubuh sejak dahulu kala. Yang membedakan tato Mentawai dengan tato dari suku-suku lainnya adalah ciri khas garis lengkung memanjang yang selalu ada, baik di bagian dada, punggung, lengan, atau paha. (Rike)

Arti Tatto

Arti simbol tattoo burung elang
Kejam dan megah, dengan jeritan mengerikan dan cakar elang yang kuat itu menjadi favorit di desain asli suku Amerika. Semangat elang adalah salah satu kebenaran, kesadaran, dan perceptiveness.

Arti simbol tattoo burung hantu
Burung hantu adalah favorit baik muda dan tua. Burung hantu adalah roh dari visi, kebijaksanaan dan wawasan.

Arti simbol tattoo burung gagak
Gagak melambangkan perjalanan yang tidak diketahui arah dan tujuannya. Gagak adalah tokoh sentral dalam mitos penciptaan.

Arti simbol tattoo kupu-kupu
Sebuah cara yang indah untuk menangkap kekuatan luar biasa dari perubahan pribadi. Energi kupu-kupu dikaitkan dengan keseimbangan, transformasi dan kasih karunia.

Arti simbol tattoo beruang
Beruang adalah kesaksian utama kekuatan, pelestarian diri dan kebijaksanaan.

Arti simbol tattoo serigala
Serigala sering muncul dalam desain tato karena daya tarik magnet untuk kemanusiaan, serigala merupakan keterampilan mengajar, loyalitas dan kerjasama.

Arti simbol tattoo coyote
Sering disebut sebagai "Trickster", makhluk nakal berfungsi sebagai roh (dalam arti lelucon lucu) lucu. Coyote berbicara tentang pembalikan keberuntungan (untuk lebih baik atau buruk), licik dan humor.

Arti simbol tattoo rubah
Rubah telah disebut metafora dan simile banyak hewan. Tidak mengherankan, pesan rubah adalah salah satu kepandaian, kebijaksanaan, dan licik.

Arti simbol tattoo anjing
Pendamping (teman terbaik manusia), anjing telah terikat dengan manusia. Sesuai dengan sifatnya, semangat anjing adalah salah satu dari kesetiaan dan persahabatan.

Arti simbol tattoo cougar
Cougar berbicara tentang kepemimpinan, loyalitas & keberanian.

Arti simbol tattoo rusa
Tenang, damai, indah dan anggun. Semangat rusa adalah salah satu dari damai, kepekaan dan kelembutan.

Arti simbol tattoo kuda
Semangat bebas dari kekuatan besar dan kekuatan yang memilih untuk menyelaraskan diri dengan kemanusiaan. Tattoo kuda berbicara tentang kebebasan, kekuatan dan gerakan dan berbicara kekuasaan dan pangkat sosial.

Arti simbol tattoo Penyu
Mampu untuk menghindari dunia dengan kenyamanan cangkangnya, ada banyak orang yang mengidentifikasi dengan baik dengan makhluk air. Semangat penyu adalah salah satu perlindungan, penyembuhan dan pengetahuan batin.

Arti simbol tattoo katak
Mampu untuk menutupi jarak yang luar biasa dalam setiap lompatan. Katak telah lama dihormati untuk kekuatan penyembuhannya, sebagai indikasi perubahan damai dan sebagai kesaksian adaptasi.

Arti simbol tattoo lumba-lumba
Sebuah mamalia laut, lumba-lumba telah lama terpesona dengan kecerdasan manusia dan alam sosial. Merupakan pertanda keselarasan, komunikasi dan intelijen.

Arti simbol tattoo Salmon
Selalu berjuang melawan arus, salmon telah lama menjadi simbol dari tekad. Hal yang sama berlaku alam totem binatang, yang menceritakan tentang ketekunan dan dedikasi berpikiran tunggal.

Arti simbol tattoo burung bangau
Amerika Utara tradisi asli memegang bangau biru sebagai utusan yang mengajarkan tentang penentuan nasib sendiri dan kemandirian. Kaki kurus mengingatkan kita bahwa kaki atletik tidak diperlukan untuk stabilitas, tapi itu berdiri di sendiri 'adalah kunci. Bangsa Iroquois diperlakukan bangau biru sebagai pertanda sangat baik.

Arti simbol tattoo buaya
Buaya adalah simbol kuat siluman, kesabaran, dan 'bahaya tersembunyi'. Menonjol, mata ditarik seperti teropong, beristirahat di atas permukaan air, sementara sebagian besar reptil ini tetap terlihat di bawah air.

Arti simbol tattoo berang-berang
Penduduk asli Amerika telah lama mengagumi berang-berang sebagai pelindung kuat dari keluarga. Berang-berang juga merupakan simbol kuat kedokteran wanita dan energi perempuan.

Arti simbol tattoo ikan paus
Budaya asli Amerika telah menekankan pentingnya hubungan dengan 'Roh Agung ". Semua bentuk kehidupan - dari ikan paus untuk disebut bebatuan, tanaman, planet, dan elemen - diyakini dipenuhi dengan energi.

Sabtu, 08 November 2014

Sejarah Tatto


Tato atau Rajah yang jaman sekarang sangat digandrungi oleh muda muda di dunia. Dalam bertato, masing masing mempunyai alasan mengapa mereka melakukan rajah atau tato tersebut. Ada yang mengatakan untuk memori, arts, atau hanya mengikuti jaman. Namun sahabat anehdidunia.com dalam benak kita mungkin kita bertanya darimana tato itu berasal? Istilah “Tato” diambil dari kata “Tatau” dalam bahasa Tahiti, yang berarti “menandakan sesuatu”. Rajah atau tato (Bahasa Inggris : “tattoo”), adalah suatu tanda yang dibuat dengan memasukkan pigmen ke dalam kulit. Dalam istilah teknis, rajah adalah implantasi pigmen mikro. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tato berarti gambar (lukisan) pada bagian (anggota) tubuh. Tato dapat dibuat terhadap kulit manusia atau hewan. Tato merupakan praktek yang ditemukan hampir di semua tempat dengan fungsi sesuai dengan adat setempat. Tato dahulu sering dipakai oleh kalangan suku-suku terasing di suatu wilayah di dunia sebagai penandaan wilayah, derajat, pangkat, bahkan menandakan kesehatan seseorang.

Tato pun di pergunakan secara luas oleh orang-orang Polinesia, Filipina, Kalimantan, Mentawai, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Mesoamerika, Eropa, Jepang, Kamboja, serta Tiongkok. Walaupun pada beberapa kalangan, tato dianggap sebagai yang tabu, seni tato tetap menjadi sesuatu yang populer di dunia. Tato pada manusia adalah suatu bentuk modifikasi tubuh, sementara tato pada hewan umumnya digunakan sebagai identifikasi. Keberadaan tato tubuh di dalam kebudayaan dunia sudah sangat lama ada dan dapat dijumpai di seluruh sudut dunia. Menurut sejarah, ternyata tato tubuh sudah dilakukan sejak 3000 tahun SM (sebelum Masehi). Tato pertama kali tercatat oleh peradaban Barat dalam ekspedisi James Cook pada tahun 1769.

Menurut beberapa peneliti, tato yang tertua ditemukan pada mumi Mesir yang ditemukan kira-kira pada 1300 SM, dan konon hal itu dianggap yang menjadikan tato kemudian menyebar ke suku-suku di dunia, namun itu belum terbukti kebenarannya.
 
Tato dibuat sebagai suatu symbol atau penanda, dapat memberikan suatu kebanggaan tersendiri bagi si empunya dan simbol keberanian dari si pemilik tato. Sejak masa pertama tato dibuat juga memiliki tujuan demikian. Tato dipercaya sebagai simbol keberuntungan, status sosial, kecantikan, kedewasaan, dan harga diri. Di Borneo (Kalimantan), penduduk asli wanita disana menganggap bahwa tato merupakan sebuah simbol yang menunjukkan keahlian khusus. Sedangkan di China, pada masa zaman Dinasti Ming (kurang lebih 350 tahun yang lalu), wanita dari Suku Drung membuat tato di wajah dan pantatnya untuk sebagai tanda bagi keturunan yang baik.

Di Indian, melukis tubuh/ body painting dan mengukir kulit, dilakukan untuk mempercantik (sebagai tujuan estetika) dan menunjukkan status sosial. Dan Suku Mentawai memandang tato sebagai suatu hal yang sakral dan berfungsi sebagai simbol keseimbangan alam yang merupakan roh kehidupan. Salah satu posisi tato adalah untuk menunjukkan identitas dan perbedaan status sosial atau profesi.

Ada berbagai cara dalam pembuatan tato, seperti menggunakan tulang binatang sebagai jarum yang dapat dijumpai pada orang-orang Eskimo, Suku Dayak dengan duri pohon jeruk, dan ada pula yang menggunakan tembaga panas untuk mencetak gambar naga di kulit seperti yang dapat ditemui di China. Bukannya tidak sakit dalam proses membuat tato, rasa sakit pasti dialami ketika membuat tato di tubuh, namun karena nilai yang tinggi dari tato itu sendiri, dan harga diri yang didapatkan, maka rasa sakit itu tidak dianggap masalah. Ada berbagai jenis dan ragam bentuk tato, tergantung dengan apa yang dipercaya oleh suku-suku bersangkutan, dan di setiap daerah umumnya memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang tato, meski pada prinsipnya hampir sama.

Hingga saat ini, seni kreasi pembuatan tato semakin berkembang, apalagi didukung oleh teknologi yang ada, maka terdapat beragam pilihan bagi yang ingin membuatnya. Namun, sebaiknya jika ingin membuat tato, dipikirkan terlebih dahulu secara matang, terutama jenis tato yang bersifat permanen, karena untuk menghilangkannya tidak mudah. Meski saat ini banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan tato dengan menggunakan teknologi mutakhir, tetap belum diketahui efek samping yang terjadi pada kulit, maka pikirkanlah kembali matang-matang.