Bagi kedua sub suku ini banyaknya tato yang ada di tubuh mereka adalah
berbanding lurus dengan seberapa jauh dan seringnya mereka mengembara.
Dan karena setiap kampung memiliki motif tato yang beragam maka bila
banyaknya motif ragam tato yang menempel di tubuh mereka itu artinya
yang bersangkutan telah mengembara cukup jauh. Pengembaraan yang
dilakukan oleh suku ini biasanya dilakukan dengan berjalan kaki dan
dalam waktu yang bisa berbulan-bulan karena mengingat jauhnya jarak
antar kampung yang ada di wilayah Kalimantan. Sedangkan Di kalangan
masyarakat dayak Kenyah, motif yang lazim untuk kalangan bangsawan
(paren ) adalah burung enggang yakni burung endemik Kalimantan yang
dikeramatkan.
Pada suku Kayan tidak hanya laki-laki yang bisa memiliki tato tapi
perempuan pun lazim memilikinya di tubuh mereka. Tapi berbeda dengan
laki-laki yang biasanya harus mengembara terlebih dahulu dan tato adalah
sebagai bentuk penghargaan atas apa yang telah dilakukannya, maka pada
tubuh perempuan (Biasanya di kaki, paha, atau tangan) suku Dayak Kayan
tato ini lebih bermotif religius, ada tiga macam tato yang biasanya
disandang perempuan suku Kayan, antara lain tedak kassa, yakni meliputi
seluruh kaki dan dipakai setelah dewasa. Tedak usuu, tato yang dibuat
pada seluruh tangan dan tedak hapii pada seluruh paha.
Sementara di suku Dayak Kenyah, pembuatan tato pada perempuan dimulai
pada umur 16 tahun atau setelah haid pertama. Untuk pembuatan tato bagi
perempuan, dilakukan dengan upacara adat disebuah rumah khusus. Selama
pembuatan tato, semua pria tidak boleh keluar rumah. Selain itu seluruh
keluarga juga diwajibkan menjalani berbagai pantangan untuk menghindari
bencana bagi wanita yang sedang di tato maupun keluarganya.
Bagi perempuan Dayak memiliki tato dibagian paha status sosialnya sangat
tinggi dan biasanya dilengkapi gelang di bagian bawah betis. Tato
sangat jarang ditemukan di bagian lutut. Meski demikian ada juga tato di
bagia lutut pada lelaki dan perempuan yang biasanya dibuat pada bagian
akhir pembuatan tato dibadan. Tato yang dibuat diatas lutut dan
melingkar hingga ke betis menyerupai ular, sebenarnya anjing jadi jadian
atau disebut tuang buvong asu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar